Wednesday, January 30, 2008

Daun

Berapa banyak orang yang mendapatkan dan menggantungkan penghasilan dari daun. Ya bener, nggak salah : DAUN.

Terkadang kita tidak ‘menganggapnya’ terlebih yang telah gugur dari tangkai pohon. Bahkan kita menyebutnya sampah, mending kalo sekedar disapu, kemudian ditimbun, kumpulan daun ini bisa menjadi kompos, yang nantinya bermanfaat lagi menyuburkan bumi. Celakanya setelah disapu, dikumpulkan, kemudian dibakar! Kalo bisa protes mungkin si daun ini akan protes sebab dia akan merasa ‘kurang’ bermanfaat dibanding kalo dibiarkan membusuk menjadi kompos tadi.

Coba tanya ke Mami Ning yang telah merasakan ‘hasil’ dari jualan daun. Beliau akan menunjukkan berpuluh atau mungkin malah beratus macam daun yang bisa dimanfaatkan, dan lantas bisa dijadikan uang. Yang beliau tunjukkan mungkin lebih ke manfaat obat, itupun jumlahnya udah ratusan.

Nah, saya sendiri juga banyak memanfaatkan daun. Tanaman Gebang (seperti tanaman Palem Kipas), dari pucuk daunnya (janur) bisa dihasilkan serat agel, dan gajih sehingga tercipta tas yang fashionable seperti article Cantika, SRA-1, Brownies, juga ada Naomi, Rainbow, Vincentia yang berbahan daun pandan (seagrass) semuanya bisa dilihat di Rattani

Mami Ning dan aku mungkin sekedar contoh yang dapat memanfaatkan nilai lebih daun dengan ‘harga’ yang lumayan. Simak juga di pasar, berapa yang merasakan manfaat nilai daun. Sebut saja bayam, kangkung, sawi, salam, seledri dan seabreg yang lain. Pedagang ecerennya mungkin hanya mendapatkan recehan yang cukup untuk kehidupan sehariannya. Nah, gimana yang pengepulnya, dia bisa menghitung dari perkalian recehan tadi dengan volume kuintal atau ton yang dia jual.

Yang lebih ‘gila’ lagi daun bisa berharga jutaan per lembarnya. Anthurium daun, mulai dari Ant. Jenmanii, Ant. Gelombang Cinta, Ant. Keris harganya bener2 gila dan nggak masuk di akal, sebab satu pot indukan Jenmanii atau Gelombang Cinta bisa berharga ratusan juta bahkan ada yang tembus milyar. Sebelum Anthurium pun, Aglonema juga pernah seperti itu dimulai dari Pride of Sumatera-nya Greg Hambali yang memenangkan kontes bunga tingkat dunia di Belanda sebagai Juara 2, popularitas aglonema terus meroket sebelum kemudian digantikan Anthurium.

Bagaimana juga dengan daun muda, sorry bukan yang dalam artian konotatif lho!! Tanyakan ke orang Sunda berapa macam yang bisa dimanfaatkan untuk lalapan. Mungkin lalapan ini juga yang menjadikan orang Sunda biasanya terlihat lebih seger dibanding yang lain. Halah… malah beda bahasan he he

Makanya jangan remehkan daun. Satu lagi untuk bahan tafakur kita kepada Ilahi Rabbi, bahwa Allah menciptakan segala sesuatu di alam tentunya tidak dengan kesia-siaan. Kalo sesuatu saat ini belum terlihat manfaat bisa jadi mungkin karena ilmu dan pengetahuan kita belum mampu menjangkau nilai manfaatnya. Juga, kalo daun aja ada manfaat dan mempunyai arti, kenapa kita yang dikaruniai ilmu dan akal terkadang jauh dari nilai arti dan manfaat, malah terkadang merugikan yang lain. Naudzubillah…min dzalik !!

No comments: