Wednesday, July 16, 2008

Catatan 16 Juli 2008

Ditengah kesibukan nyiapin Pelatihan PIZZA plus PASTA 20 Juli, siang kemarin nyempatin ke Toko Buku Togamas, rencananya nyari buku referensi tentang Pizza dan tentang kecap tradisional (lho apalagi nih). Tentang Pizza jelas untuk referensi buat modul pelatihan hari Minggu besok juga khusus pizza kan Insya Allah barengan temen juga nyiapin bisnis pizza yang ke depannya bisa di bussiness opportunity-kan. Kalo kecap Insya Allah 1-3 Agustus ini diminta ikut ngisi materi kewirausahaan tentang produksi kecap tradisional di Cilacap, yang meminta ponakanku disana.

Buku yang saya cari ngga ketemu yang pas, eh malah akhire tertarik bukunya Marketing Revolution-nya Tung Desem. Tempo hari pas masa promo sebelum launching agak2 belum minat khawatir merasa latah aja, walaupun sebenere penasaran. Tapi pas di Togamas ngeliat harganya cuma 156rb, padahal di tempat lain harga resminya dah lebih dari 200rb. Saya pikir aku emang perlu ilmunya, entah untuk referensi, komparasi ataupun kepake apa nantinya. Pokoke niat ingsun golek tambahan ilmu.

Malam harinya setelah tidur agak awal waktu (jam 9.00 malem), jam 00.00 bangun karena belum sholat Isya, eh setelah sholat mau nerusin tidur kok ya susah. Mau nerusin baca Marketing Revolution kok kayaknya malem2 gitu kurang pas. Akhire ambil Quantum Ikhlas-nya Mas Nunu. Emang ngga pernah bosen baca buku ini, dah harus satu2, kata per kata, kalimat per kalimat. Dan emang terasa nikmat.
Satu cuplikannya, anak kecil seringkali mendapatkan kata 'jangan' dan 'tidak boleh' 20 kali lebih banyak daripada kata 'ya' dan 'boleh'. Makanya tak heran setelah besar akan menjadi pribadi yang ragu, miskin inisiatif dan kreatifitas.

Nah lho, bagaimana kita para orangtua mendidik anak2 kita, apakah akan seperti orangtua kita dulu yang mungkin lebih banyak 'melarang' atau tidakkah kita menginginkan anak2 yang penuh inisitif, kreatif, mandiri dan hal2 positif lain. Semuanya tergantung kita ...

Setelah sekitar setengah jam membaca, akhire terasa ngantuk lagi, sambil menuju alam bawah sadarku aku mencoba tersenyum membayangkan telah mempunyai rumah yang asri berikut kolam, kebun seperti impianku selama ini sama impian anakku Salma tentang deskripsi rumah yang diinginkan kelak.