Monday, February 25, 2008

Aku telah RESIGN !!!

Akhirnya aku harus mengkonfirmasi tentang Resign-ku. Sebenarnya aku nggak pingin woro2 dulu, sebab nggak enak sama Mas Hadi n Pak Ramli he he… yang akhir2 ini detik2 menuju 1 Maret begitu gegap gempita mengalahkan 1 April tahun lalunya Mas Yoyok adik Mas Hadi sendiri. Kuatir dianggep nyalip kiwo !

Niatan untuk resign dari kerjaan kantor sepertinya menjadi menu wajib bagi member TDA. Hanya saja esensinya kan tidak sebatas KAPAN. Dan masing2 situasi dan kondisinya berbeda-beda. Ada yang menempuh revolusi, tetapi banyak yang menempuh evolusi menjadi amphibi dulu. Awalnya aku memilih cara kedua dengan harapan ladang TDA-ku subur dulu. Dan ketika melihat cashflow perusahaan yang agak seret, malah ada yang nyaranin nunggu di PHK aja, lumayan dapet pesangon (kalo ini alasannya kok rasanya lebih kurang manusiawi). Cara kedua ini memberi keraguan dalam perdebatan batin bahwa aku ‘SELINGKUH’. Terlebih bidang yang aku pilih juga sama dengan bidang kerja TDB-ku yaitu natural fashion bags. Untuk bidang yang beda aja ketika jam kantor kita menggunakan waktu semisal untuk main game (dengan alasan refreshing), berpikir atau menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi sebenarnya secara hakikat itu curang dan tidak berkah.

Dari sudut pandangku mungkin aku bisa memberi argumentasi kebenaran pilihan caraku baik tentang konsentrasi perusahaan yang mulai terasa bias, hak2-ku dsb, tetapi dari sudut pandang sebaliknya bagaimanapun aku ada yang kurang pas. Ini tentunya kurang berkah bagiku dan keluargaku. Tetapi saat itu untuk langsung TDA, terus terang sempat ragu. Banyak pertimbangan2 yang ternyata itu semakin memperpanjang waktu dan artinya aku membiarkan diriku berada pada posisi dilematis karena ketidakberkahan tadi.

Allah punya cara tersendiri untuk menyelamatkanku dari perasaan dilematisku ini. Diawali aku invite salah satu temen untuk menjadi member TDA Joglo, akhirnya singkat cerita (maaf disensor sebab ngga etis diceritakan) pimpinanku mengetahui per’selingkuhan’ku. Ketika dikonfirmasi saat itu juga aku mengajukan resign. Beruntung order kantor nggak banyak dan dari kantor sendiri ada rencana untuk berganti dari manufacture menjadi trading, maka sebagai penanggung jawab produksi nggak ada yang secara spesifik harus saya serah terimakan ke calon pengganti, karena emang nggak ada yang mengganti.

Beragam komentar menanggapi proses resignku tadi, baik temen2 di dalam ataupun di luar kantor. Ada yang sebagian yang menyalahkan temen yang melaporkan ke pimpinan tentang per’selingkuhan’ku tadi tanpa konfirmasi ke aku dulu. Ke temenku yang menilai begitu, aku jelaskan dan tegaskan, bahwa temen kantorku telah bertindak benar sebagi staf kantor (aku tidak perlu menilai sudut pandang sebagai teman, khawatir subyektif), dan Insya Allah aku malah harus berterima kasih kepadanya, sebab kalo nggak begitu bisa jadi entah sampe kapan aku masih membiarkan diriku ber’selingkuh’, artinya juga aku membiarkan istri dan anakku ikut menikmati ketidakberkahan tadi.

Ketika malamnya hati2 aku ceritakan keputusanku ke istriku, awalnya sempat kaget tapi setelah aku jelaskan hikmah atas keputusan itu terutama Insya Allah tentang keberkahan tadi, seperti biasa dia menjawab :

“Aku yakin Insya Allah apa yang Ayah pilih benar terlebih pingin menjaga keberkahan untuk keluarga, tapi Ayah punya PR untuk segera mewujudkan rencana2 Ayah sebab ketuhan kita semakin bertambah dan anak2 kita juga semakin besar”

Aku peluk istriku atas kesabaran dan ketulusannya. Subhanallah….sungguh karunia yang amat sangat dahsyat aku dititipi Allah seorang istri dan ibu anak2ku yang begitu sabar dan tulus, tetep memberi support biarpun pilihan TDA-ku belum memberi hasil financial yang menggembirakan. Aku juga entah untuk yang keberapa ratus kali mungkin, memohon maaf nantinya rasa ketidaknyamanan dia menghadapi pertanyaan keluarga (maklum di keluarga mertuaku karyawan minded, berbeda di keluargaku yang sangat mensupport pilihan berusaha sendiri) termasuk mungkin pertanyaan temen2 kantornya.

Rasanya sekarang lebih plong, aku sudah tidak terikat waktu hingga aku bisa ngikut acara Goes To Campus, ataupun nantinya acara2 yang lain. Bisa konsen terhadap planning usaha tanpa dibarengi rasa bersalah.

Allahu Akbar ! aku telah dilimpahi istri dan anak yang Insya Allah sholihah, dilimpahi temen2 TDA yang super dahsyat, yang langsung memberi ucapan selamat atas resign-ku. “Welcome to the Junggle!” kata Mas Awan Laundry. Pikirku aku nggak mau ke hutan mas, sebab hutan sekarang udah pada rusak, nggak banyak yang bisa dijual, aku mending ke supplier aja membuat sample2 baru untuk tasku, terlebih ada rencana kolaborasi dengan Thom Batik dan Mbak Evi, Insya Allah nggak cuma Indonesia!

Aku menata energiku untuk menuju planning usahaku, pertama tetep natural product terlebih beberapa waktu lalu ada respon dari Batam, dia juga bisa punya akses ke Malaysia dan Singapura, moga2 aja deal order. Juga permintaan reseller dari temen2 TDA. Insya Allah jalan semakin lebar.

Karena handycraft amplitudo cashflow-nya biasanya ekstrim, artinya saat high session dan low session sangat timpang, maka aku juga menyiapkan usaha yang mempunyai cashflow harian, tunggu tanggal mainnya yang jelas sudah pesan tempat di jalur Jalan Kaliurang.

Bener2 di TDA kita tidak sendiri. Dan aku tetep ….Insya Allah menuju pribadi yang semakin punya ARTI !

No comments: