Wednesday, January 4, 2012

Indahnya Ajal (2)

Melanjutkan tulisan yang pertama Indahnya Ajal ... semoga ini menjadi tambahan bahan tafakur kita untuk mempersiapkan sebuah episode kepastian dalam hidup kita. Ya .. ajal adalah sebuah kepastian yang kita tidak tahu kapan datang, kita hanya dituntunkan untuk mempersiapkan akhir bahagia (khusnul khotimah) atau akhir derita (su'ul khotimah) ...

Adalah Bp Muhammad Paidi, imam Masjid Labasan Pakem, yang pada Jum'at 30 Desember 2011 selepas Sholat Isya beliau dipanggil Allah berpulang dalam kondisi BERSUJUD .... Subhanallah !!!

Hari itu beliau sempat khotbah Jum'at menggantikan imam lain yang telah dijadwal tapi ternyata berhalangan hadir. Ngga ada yang terlalu berbeda dalam isi khotbah beliau hari itu. Sore harinya beliau merasa kurang enak badan, sehingga berencana memeriksakan diri kondisi kesehatannya. Selepas maghrib beliau meminta salah satu anggota keluarganya untuk memanggil tenaga medis dari RS Panti Nugroho Pakem, dan dijanjikan datang selepas Isya.


Malam itu memang beliau tidak mengimami di masjid dan memilih berjamaah Isya dengan istrinya di musholla rumah. Beberapa saat kemudian seperti dijanjikan tenaga medis dari RS Panti Nugroho datang. Oleh salah satu anaknya beliau sedang beristirahat di kamar, tetapi ketika dilihat di kamar ngga ada ... ternyata beliau tampak masih bersujud di musholla rumah. Kepada tenaga medis disampaikan bahwa beliau masih belum selesai sholat (mungkin saja sholat sunnah, pikir anggota keluarga) dan dimohon menunggu beberapa saat. Setelah beberapa saat ditunggu belum ada tanda2 keluar dari mushola, kembali putranya memanggil. Curiga dengan kondisi beliau yang masih saja bersujud, putranya mencoba mendekat dan membangunkannya ... dan ternyata beliau terjatuh ke samping tak lagi bergerak ato bereaksi .... ternyata Innalilllahi wainna ilaihi rojiuun ... beliau telah dijemput malaikat Izroil dengan sangat indahnya .....

Sekali lagi akhir kepastian seperti itu tidak bisa secara instan kita inginkan. Ada proses prestasi yang akhirnya dianggap Allah layak dijemput indah seperti itu ....
Dalam hidup keseharian sebagai imam masjid beliau terlihat santun, lembut dengan wajah bersih berseri. Dan yang Insya Allah selalu istiqomah beliau standby di masjid sebelum adzan berkumandang, terlebih khusus Shubuh beliau datang antara setengah sampai satu jam sebelum adzan. Insya Allah ini istiqomah ... prestasi yang luar biasa !!

Satu catatan lain yang mungkin susah ditandingi oleh kita adalah ketika terjadi letusan Merapi beberapa waktu lalu. Malam itu, istri beliau selepas Isya tertidur di kamar. Ketika hampir semua warga mengungsi, sebab Pakem berjarak 15 kilometeran dari puncak Merapi sehingga termasuk daerah bahaya, beliau memilih bertahan di rumah menunggu istrinya lelap dalam tidur di kamarnya. Ya ... beliau memilih menunggui dan tidak membangunkannya, karena tak ingin 'mengganggu' tidur istrinya ....
Bagi sebagian orang ini mungkin dianggap tindakan naif, tapi tidak bagi beliau, bisa jadi itu bentuk 'penghormatan' dan rasa santun terhadap orang yang lelap tidur terlebih itu seorang istri ...
Bisa jadi juga beliau dianggap 'bunuh diri' dengan pilihan seperti itu terlebih hampir semua warga mengungsi dan listrik padam, sementara hujan abu di luar cukup tebal, lebih tepatnya hujan lumpur sebab berbarengan dengan gerimis hujan ...

Lepas tengah malam istri beliau terbangun dan sempat bertanya kok listrik padam. Pak Paidi pun masih mampu bersikap tenang dan belum menjelaskan sebenarnya yang telah terjadi. Bahkan ketika istri beliau merasa lapar dan kemudian menghangatkan sayur dan lauk, beliau masih setia menemani seolah tidak terjadi apa2. Setelah semuanya selesai dan terlihat istrinya telah tenang, barulah beliau bercerita ... dan ringkasnya beliau mengungsi tengah malam menjelang dinihari ....
Ketika mendengar rangkaian cerita ini saya hanya mampu bertasbih mewakili kekaguman saya kepadanya. Malu rasanya pada diri sendiri. Dan tentunya itu hanya salah satu episode prestasi beliau, pastilah banyak prestasi lain dalam catatan malaikat yang kemudian mengantarkan beliau menjemput ajal dengan indahnya seperti itu ...

Malam itu memang beliau tidak membarengi Mbah Marijan yang dijemput Izroil yang juga bersujud maghrib, tapi saya yakin yang beliau berdua alami sama indahnya ... khusnul khotimah, sempurna !!

No comments: